Kantor adalah setiap
tempat yang biasanya dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan tata usaha atau
pekerjaan tulis menulis.
Manajemen perkantoran
adalah pengarahan menyeluruh terhadap aktivitas-aktivitas ketatausahaan dari
sebuah kantor untuk mencapai tujuan dengan cara yang sehemat-hematnya (
seefisien mungkin)
SEGI-SEGI MANAJEMEN PERKANTORAN
* Segi Tujuannya
Dalam pembentukan sebuah kantor sangat penting menilai
dan menentukan tujuan kantor.
* Segi Pengorganisasian
Penyusunan tenaga kerja dan pembagian tugas-tugas tenaga
kerja tersebut. Mis : karyawan ® pegawai ® staf ® manajer
* Segi Kepegawaian
Yang berhubungan dengan perusahaan tenaga kerja,
penempatan, latihan, kenaikan pangkat,dan pemberhentian tenaga kerja.
* Segi Metode / prosedur
Suatu sistem urutan pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan
bagaimana, dimana pekerjaan tersebut dilaksanakan.
* Segi Mesin-Mesin dan
Perlengkapan
Mesin-mesin dan semua benda-benda atau barang mati yang
dipergunakan dalam kantor-kantor untuk membantu atau mempermudahpelaksanaan
pekerjaan.
* Segi Lingkungan
Lingkungan gedung kantor dan kondisi-kondisi fisik dalam
gedung.
Tugas seorang manajer kantor adalah mengawasi kantor
untuk mencapai tujuannya dan memberikan pengarahan-pengarahan kepada para
bawahannya.
SYARAT-SYARAT PENDIRIAN KANTOR
1.
Letak
: Dekat dengan pengangkutan, fasilitas-fasilitas bank, kantor pos, pasar, rumah
makan dan konsumen.
2.
Kepatutan
: Ukuran luas atau besarnya gedung kantor dan lahanya kalau bisa luas.
3.
Pertimbangan-pertimbangan
tentang biaya : Biaya pemeliharaan, biaya penggantian-penggantian dari gedung
lama.
4.
Faktor-faktor
fisik : Eskalator, lif, alat pemanas, dan penerangan
PROSEDUR-PROSEDUR PEKERJAAN PERKANTORAN.
Prosedur perkantoran adalah sistem-sistem perkantoran
atau urutan-urutan dari pada langkah-langkah pelaksanaan –pelaksanaan pekerjaan
kantor di dalam mana pekerjaan itu dilakukan dan berhubungan dengan apa yang
dilakukan, bagaimana melakukannya dimana dan siapa yang melakukannya.
Pentinganya sistem perkantoran karena :
1.
Membuat
pekerjaan kantor menjadi lebih lancar
2.
memberikan
pengawasan yang lebih baik melalui pengarahan.
3. Membuat koordinasi yang lebih baik diantara bagian-bagian yang berbeda.
4. Dalam melaksanakan pekerjaan dengan formulir-formulir perkantoran dan alat-alat pekerjaan tata usaha yang sangat penting
3. Membuat koordinasi yang lebih baik diantara bagian-bagian yang berbeda.
4. Dalam melaksanakan pekerjaan dengan formulir-formulir perkantoran dan alat-alat pekerjaan tata usaha yang sangat penting
PRINSIP-PRINSIP PADA SISTEM PERKANTORAN
1.
Sistem-sistem
perkantoran hendaknya sederhana sehingga mempermudah pengawasan.
2.
Spesialisasi
hendaknya dipergunakan sebaik-baiknya.
3.
mencegah
kekembaran pekerjaan terutama pada formulir-formulir.
4.
Sistem-sistem
hendaknya flekdsibel dan dapat disesuaikan dengan kondisi-kondisi yang berubah.
5.
Pembagian
tugas-tugas yang tepat.
6.
Penggunaan
mesin-mesin perkantoran yang sebaik-baiknya.
7.
Pekerjaan
tata usaha harus diselenggarakan sampai yang seminim-minimnya.
TEORI PERKANTORAN
Pengertian
Perkantoran
Menurut Drs.
Kamisa, kantor berarti: bangunan yang dipakai untuk bekerja yang berkenaan
dengan urusan administrasi. Menurut Erns Neufert, bahwa didalam bangunan
perkantoran pekerjaan utamanya adalah dalam kegiatan penanganan informasi dan
kegiatan pembuatan maupun pengambilan keputusan berdasarkan informasi tersebut.
Jadi perkantoran adalah bangunan yang digunakan untuk pekerjaan administrasi
dan manajerial.
Rancangan
Perkantoran
Umumnya
pemakai ruang kerja perkantoran tidak perlu berpindah-pindah, karena telah
dilengkapi dengan ruang untuk mesin-mesin, kantin, ruang rapat, arsip,
perpustakaan dan aktivitas penunjang lainnya.
Perkantoran
umumnya dapat dirancang dengan menciptakan hubungan antar ruang yang tepat
sesuai dengan bagian-bagian pengorganisasian. Dapat pula mengurangi jarak capai
antar ruang vertikal maupun horizontal. Begitu juga dalam upaya visual antar
bagian dengan menciptakan hubungan yang akrab. Bentuk bangunan lainnya dapat
pula digunakan untuk memperjelas keadaan ini, yakni dengan menata bagian-bagian
komponen bebas, misalnya perabot, secara maksimal.
Kebutuhan
ruang kantor dapat dihitung dengan menggunakan dua cara bersamaan, yakni:
1) ruang gerak
orang (misalnya standar ruang perorangan x jumlah orang) + ruang tambahan untuk
sarana penunjang + faktor (biasanya 15 %) untuk sirkulasi utama; ruang bebas
untuk bukan orang, misalnya untuk ruang mesin, perpustakaan, dimana lebih
tergantung pada banyaknya peralatan dibandingkan jumlah orang yang membutuhkan
ruang kerjanya, sehingga untuk menghitungnya dapat digunakan dasar pemikiran
praktis dari benda-benda tersebut;
2) dan atau
dengan cara memperbandingkan contoh-contoh yang ada; kemudian suatu faktor
ditambahkan untuk sirkulasi yang ada.
Untuk
menyiapkan denah ruang yang tumpang tindih, misalnya menghubungkan satu
departemen dengan departemen yang lainnya dalam suatu bangunan yang sudah ada,
atau bahkan untuk menyusun komposisi pada bangunan kantor yang baru; maka perlu
dipelajari hubungan kerja antar bagian dari perusahaan tersebut atau jika perlu
diadakan penelitian yang lebih rinci.
Manajemen
Perkantoran dan Perumusan Organisasi
1. Pengertian
Manajemen Kantor
Manajemen Kantor adalah Perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengkoordinasian dan pengawasan pekerjaan ketatausahaan untuk
mencapai tujuan yang telah diperkirakan.
Manajemen Kantor adalah seluruh kegiatan penataan yang
berhubungan dengan pelaksanaan tatausaha sebuah organisasi agar proses tersebut
mampu menyediakan informasi yang bermakna bagi proses pembuatan keputusan.
Manajemen bukan saja dapat dianggap sebagai suatu
jenis ilmu, tetapi juga aktivitas (kegiatan). Sebagai suatu ilmu dan aktivitas,
manajemen mempunyai sifat yang unik. Artinya, identitas manajemen berbeda dari
ilmu dan aktivitas lainnya.
a. Fungsi Manajemen :
- Perencanaan
- Pengorganisasian
- Pengkoordinasian
- Pengawasan
b. Elemen Manajemen
- Man
- Money
- Material
- Market
- Machine
- Method (Metode)
Manajemen kantor dapat ditinjau dari dua sudut
penglihatan yang berbeda, yaitu dari sudut manajemen dan dari sudut sasaran.
Dari sudut manajemen, manajemen kantor merupakan
kegiatan untuk merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengendalikan,
mengoordinasikan, mengawasi, mengurus, menyempurnakan dan menertibkan
ketatausahaan kantor.
Dari sudut sasaran, manajemen kantor merupakan segala
kegiatan penataan yang ditujukan kepada segala hal yang berhubungan dengan
pelaksanaan tatausaha dalam sistim perkantoran untuk mencapai sasaran organisasi.
c. Dua sudut penglihatan manajement kantor:
- Dari sudut manajemen : Manajemen kantor merupakan kegiatan untuk merencanakan, mengarahkan, mengendalikan, mengoordinasikan, mengawasi, mengurus, menyempurnakan dan menertibkan tata usaha kantor.
- Dari sudut sasaran: manajemen kantor adalah segala kegiatan penataan yang ditujukan kepada segala hal yang berhubungan dengan pelaksanaan tata usaha dalam sistem perkantoran untuk mencapai sasaran organisasi.
Untuk mengelola suatu pekerjaan agar dapat mencapai
hasil yang sesuai dengan tujuan yang ditentukan, sangat memerlukan keahlian
khusus, bukan saja keahlian tekhnis, melainkan juga keahlian dalam memimpin
orang – orang. Artinya, memotivasi orang lain agar mau bekerja dengan giat dan
kreatif. Oleh karena itu, seorang manajer yang berhasil ialah yang
mampu menggerakan bawahannya agar berhasil. Dengan kata lain, manajer yang
berhasil adalah seseorang yang senantiasa mendorong dan memberi kesempatan
kepada bawahannya untuk maju, dalam arti mampu meningkatkan dan mengembangkan
keahlian serta pengabdiaan bawahannya.
2. Aktivitas dari Manajemen Kantor
Geoffrey Whitehead mengatakan bahwa di seluruh kantor
terdapat lima bidang kegiatan utama, yaitu:
- Kegiatan komunikasi
- Kegiatan kalkulasi
- Pengolahan Warkat
- Penyusunan laporan
- Kegiatan yang mengikuti prosedur rutin
Pekerjaan manajer dalam menilai dan mengatur
pekerjaan yang diselenggarakan c yaitu dengan cara pengawasan yang diperoleh
melalui:
a) Developing
performance standard (perkembangan tingkat/derajat pekerjaan)
b) Measuring
performance (pengukuran hasil pekerjaan)
c) Evaluating results
(penilain hasil pekerjaan)
d) Taking corrective action
(pengambilan tindakan perbaikan).
Keempat cara pengawasan melalui manajemen pengendalian
dapat dijelaskan sebagai berikut:
a) Develoving
performance standard
b) Pekerjaan yang harus
di selesaikan oleh manajer dalam menetapkan alat – alat pengukuran (yard
– stick). Dengan alat itu, dinilainya hasil pekerjaan orang yang harus
melapor padanya. Ukuran – ukuran ini dapat diambil dari tujuan organisasi,
kebijaksanaan – kebijaksanaan dan anggaran belanja yang ditetapkan dan
direncanakan.
c) Measuring
performance
d) Menetapkan status pekerjaan
yang sedang dilaksanakan dan yang telah selesai. Hal ini dapat dicapai melalui
pengamatan, laporan dan catatan berbagai kegiatan.
e) Evaluating result
Menetapkan arti perbedaan – perbedaan dan kekecualian
– kekecualian dengan cara membandingkan hasil pekerjaan yang sebenarnya dengan
ukuran hasil pekerjaan.
f) Taking
corrective action
Meluruskan dan mengadakan perbaikan terhadap
penyimpangan – penyimapangan yang terjadi.
Selanjutnya, dalam suatu kantor manajemen membuat
table perincian dengan berbagai kegiatan penting dari sertiap fungsi pokok
manajemen dalam perkantoran yang merupakan pekerjaan manajer seperti
berikut:
- Perencanaan (pleaning)
- Menjelaskan, memantapkan dan memastikan tujuan yang dicapai
- Meramalkan peristiwa atau keadaan pada waktu yang akan dating
- Memperkirakan kondisi – kondisi pekerjaan yang dilakukan
- Memilih tugas yang sesuai untuk pencapain tujuan
- Membuat rencana secara menyeluruh dengan menekankan kreativitas agar dipeoleh sesuatu yang baru dan lebih baik
- Membuat kebijaksanaan, prosedur, standard dan metode – metode untuk pelaksanaan kerja
- Memikirkan peristiwa dan kemungkinan akan terjadi
- Mengubah rencana sesuai dengan petunjuk hasil pengawasan
2. Pengorganisasian (organizing)
- Membagi pekerjaan kedalam tugas – tugas operasional
- Mengelompokan tugas – tugas kedalam posisi – posisi secara operasioanal
- Menggabungkan jabatan – jabatan operasional kedalam unit – unit yang saling berkaitan
- Memilih dan menetapkan orang untuk pekerjaan yang sesuai
- Menjelaskan persyaratan dari setiap jabatan
- Menyesuaikan wewenang dan tanggung jawab bagi setiap anggota
- Menyediakan berbagai fasilitas untuk pegawai
- Menyelaraskan organisasi sesuai dengan petunjuk hasil pengawasan
3. Penggerakan (Actuating)
- Melakukan kegiatan partisivasi dengan senang hati terhadap semua keputusan, tindakan atau perbuatan
- Mengarahkan dan menantang orang lain agar bekerja sebaik – baiknya
- Memotivasi anggota
- Berkomunikasi secara efektif
- Meningkatkan anggota agar memahami potensinya secara penuh
- Memberikan imbalan penghargaan terhadap pekerja yang melakukan pekerjaan dengan baik
- Mencukupi keperluan pegawai sesuai dengan kegiatan pekerjaannya
4. Pengendalian (controllig)
- Berupaya memperbaiki pengarahan sesuai dengan petunjuk pengawasan
- Membandingkan hasil – hasil pekerjaan dengan rencana secara keseluruhan
- Menilai hasil pekerjaan dengan standard hasil kerja
- Membuat media pelaksanaan secara tepat
- Memberitahukan media pengukur pekerjaan
- Memindahkan data secara terperinci agar dapat terlihat perbandingan dan penyimpangan – penyimpangannya
- Membuat saran tindakan – tindakan perbaikan jika dirasa oleh anggota
- Memberitahu anggota – anggota yang bertanggung jawab terhadap pemberian penjelasan
- Melaksanakan pengawasan sesuai dengan petunjuk hasil pengawasa
3. Proses Manajemen Kantor
a. Perencanaan kantor
Meliputi segala aktivitas peramalan mengenai hal ihwal
yang harus dilakanakan dana cara-cara pelaksanaannya dalam bidang tata usaha
kantor. Maksud perencanaan kantor adalah mencapai efesien yang tertinggi dalam
pelaksanaan tata usaha tersebut.
Perencanaan kantor dapat meliputi perencanaan
prosedur, perbekelalan dan tata ruang kantor
b. Pengorganisasian kantor
- Suatu proses penyusunan kerja sama antara elemen-elemen kantor untuk mencapai tujuan tertentu.
- Adalah suatu sistim kerja sama yang meliputi pola pembagian kerja, susunan hubungan kerja, lalu lintas wewenang dan tanggung jawab antara para petugas dan struktur hubungan tersebut.
c. Pengoordinasian kantor
Merupakan suatu kegiatan untuk menjamin
kerja sama dan partisipasi sejumlah kegiatan kantor.
- Pengawasan kantor (Pengendalian )
Merupakan salah satu fungsi dari rangkaian proses
manaj.kantor yang meliputi seluruh kegiatan pimpinan organisasi kantor yang
meneliti, menyesuaikan dan mengoreksi kegiatan ketatausahaan agar pelaksanaan
tepat seperti rencana.
d. Tujuan kantor
- Penerimaan Informasi
- Pencatatan informasi
- Penyusunan informasi
- Pemberian Informasi
- Perawatan aktiva
e. Aspek manajemen kantor
- Tujuan, yang dapat dirumuskan untuk menilai dan menetapkan keberhasilan mengarahkan dan mengkoordinasian elmen-elemen manajemen
- Organisasi, meliputi kegiatan pembentukan staf dan alokasi tugas untuk staf tersebut
- Metode adalah urutan pelaksanaan bagaimana dana di mana pelaksanaan manajemen dilangsungkan
- Personalia, meliputi perekrutan staf, tempat, latihan, dan pengehntian karyawan
- Lingkungan, meliputi bangunan kantor, perabot dan kondisi jasmani di dalam kantor
- Mesin dan perlengkapan, mencakup segenap benda mati yang digunakan dalam kantor untuk membantu pelaksanaan kerja.
f. Harapan manajemen kepada manajemen kantor
- Manajer kantor hendaknya menjadi seorang pengorganisasi
- Manajer kantor hendaknya menjadi seorang pemimpin dinamis
- Manajer kantor hendaknya mempunyai kemauaan dan kemampuan untuk melimpahkan wewenang kepada rekan-rekan dan bawahannya.
- Manajer kantor hendaknya dapat memperoleh dan melatih pekerja-pekerja kunci dan asisten-asisten untuk mengawasi pekerjaan di bawah pengawasannya
- Manajer kantor hendaknya menyisihkan waktu untuk mengembangkan dirinya dan mengembangkan sifat-sifat kepribadiannya yang merupakan karanter eksekutif yang berhasil
- Manajer kantor hendaknya dapat mermalkan, membayangkan dan merencanakan pemecahan masalah kantor yang akan terjadi hari esok.
g. Peranan manajemen kantor
Menyiapkan informasi agar manajemen puncak dapat
membuat keputusan Informasi tersebut harus :
- Ringkas (concise)
- Cermat (accurate)
- Dalam bentuk yang tepat (in the correct form)
- Tepat waktu (right time)
- Biaya rendah (low cost)
4.Perumusan Organisasi
Organisasi yang merupakan usaha dari manusia itu
segala kebutuhannya tidaklah mungkin ada bila tidak ada intraksi antara anggota
– anggota karyawan atau masyarakat yang mewujudkan organisasi kerja itu. Bukan
pula hanya merupakan hubungan perjumpaan dilapangan kerja atau dilingkungan
kerja, melainkan juga dengan hubungan yang dijalin oleh rasa saling pengertian,
mengenai tujuan dan mengenai lapangan kerja atau tugas masing – masing serta
norma atau tata nilai, begitu juga dengan kesadaran serta kepentingan bersama.
- Struktur Organisasi – Organisasi Sederhana
- Manajer Umum
- Petugas Pembeliaan
- Manajer Produksi
- Manajer Pemasaran
2. Manajer kantor organisasi yang telah berkembang
- Direktur Pengelola
- Petugas Pembeliaan
- Manajer Produksi
- Manajer Pemasaran
5. Pendekatan Fungsional dalam
organisasi
a) Sentralisasi
Untuk meningkatkan efisiensi, semua pekerjaan kantor
harus dikoordinasi oleh seorang manajer kantor, walaupun beberapa bagian
darinya dapat dikerjakan di dalam kantor-kantor departemen yang tidak
berada di bawah pengawasannya. Didalam beberapa organisasi, manajer kantor
utama diberi tanggung jawab penuh atas semua kantor, termasuk yang
terkait dengan departemen operasi. Ia diminta untuk mengorganisasi,
memperlengkapi, mengangkat staf dan memanajemenkan kantor-kantor ini dengan
memberikan pelayanan seperti yang mungkin diminta oleh manajer departemen
atau fungsional.
b) Desentralisasi
contoh organisasi paling sederhana di bawah ini. Garis
terputus-putus menunjukkan tanggung jawab untuk memberikan pelayanan.
c) Manajer Umum
d) Petugas Pembelian
e) Manajer Produksi
f) Manajer Pemasaran
g) Manajer kantor
h) Kantor pembelian
i) Kantor
pabrik sio
6. Pembagian Kerja dan Penugasan
Kerja
a. Delegasi
adalah proses dimana individu atau kelompok
memindahkan kepada individu atau kelompok lain tugas untuk menjalankan
aksi tertentu dan sekaligus mengambil keputusan tertentu.
Delegasi dapat dinyatakan secara ringkas
sebagai suatu proses dimana seorang manajer :
- Menyerahkan tugas kepada bawahannya.
- Memberi mereka wewenang untuk membuat komitmen sampai batas yang dianggap perlu untuk memungkinkan tugas dikerjakan.
- Menciptakan kewajiban pada pihak setiap bawahan untuk melaksanakan pekerjaan secara memuaskan.
b. Analisis pekerjaan
adalah Proses penelitian tugas kantor
- Langkah-langkahnya :
Menentukan pembagian pekerjaan secara umum di dalam
kantor
- Pembagian Tugas :
-
Menurut Fungsi
-
Menurut Proses
Analisis pekerjaan yang sudah lengkap merupakan dasar
untuk uraian pekerjaan.
ijin zedot gan, atek-2014.blogspot.com
BalasHapus