Definisi Rawat jalan
A. Definisi
Pelayanan rawat jalan (ambulatory)
adalah satu bentuk dari pelayanan kedokteran. Secara sederhana yang dimaksud
dengan pelayanan rawat jalan adalah pelayanan kedokteran yang disediakan untuk
pasien tidak dalam bentuk rawat inap (hospitalization). Pelayanan rawat jalan
ini termasuk tidak hanya yang diselenggarakan oleh sarana pelayanan kesehatan
yang telah lazim dikenal rumah sakit atau klinik, tetapi juga yang
diselenggarakan di rumah pasien (home care) serta di rumah perawatan (nursing
homes).
B. Pelayanan Rawat Jalan di Klinik Rumah Sakit
Bentuk pertama dari pelayanan rawat jalan adalah yang
diselenggarakan oleh klinik yang ada kaitannya dengan rumah sakit (hospital
based ambulatory care). Jenis pelayanan rawat jalan di rumah sakit secara umum
dapat dibedakan atas 4 macam yaitu :
a.
Pelayanan gawat darurat
(emergency services) yakni untuk menangani pasien yang butuh pertolongan segera
dan mendadak.
b.
Pelayanan rawat jalan
paripurna (comprehensive hospital outpatient services) yakni yang memberikan
pelayanan kesehatan paripurna sesuai dengan kebutuhan pasien.
c.
Pelayanan rujukan (referral
services) yakni hanya melayani pasien-pasien rujukan oleh sarana kesehatan
lain. Biasanya untuk diagnosis atau terapi, sedangkan perawatan selanjutnya
tetap ditangani oleh sarana kesehatan yang merujuk.
d.
Pelayanan bedah jalan
(ambulatory surgery services) yakni memberikan pelayanan bedah yang dipulangkan
pada hari yang sama
PELAYANAN
RAWAT JALAN
Pelayanan rawat jalan (ambulatori
services) adalah salah satu bentuk dari pelayanan kedokteran. Secara sedrhana
yang dimaksud dengan pelayanan raat jalan adalah pelayanan kedokteran yang
disediakan untuk pasien tidak dalam bentuk rawat inap ( hospitalization ) (Feste, 1989). Kedalam pengertian
pelayanan rawat jalan initermasuk ridak hanya diselenggarakan oleh sarana
pelayanan kesehatan yang telah lazim dikenal seperti Rumah Skit atau Klinik,
tetapi juga diselenggarakna di rumah pasien (home care) serta di rumah perawatan (nursing homes).
Dibandingkan dengan pelayanan
rawat inap, pelayanan rawat jalan ini memang tampak berkembang lebih pesat. Roemer (1981) mencatat bahwa
peningkatan angka utilisasi pelayanan rawat jalan di rumah sakit misalnya,
adalah dua sampai tiga kali lebih dari peningkatan angka utilisasi pelayanan
rawat inap. Hal yang sama juga di temukan pada jumlah sarana pelayanannya. Di
Amerika Serikat misalnya, seperti yang dilaporkan oleh prospective Payment Assessment Commision, peningkatan jumlah sarana
pelayanan tersebut untuk periode 1983-1988 tidak kurang dari 41%.
Banyak faktor yang berperan
sebagai penyebab makin berkembangnya pelayanan dan juga sarana pelayanan
berobat jalan ini. Jika disederhanakan, paling tidak dapat dibedakan menjadi
lima macam yaitu : ( Cambridge Research
Institute, 1976; Avery dan Imdieke, 1984; Feste,1989):
1. Sarana
dan prasarana yang diperlukan untuk menyelenggarakan pelayanan rawat jalan
relatif lebih sederhana dan murah, dan karena itu lebih banyak didirikan.
2. Kebijakan
pemerintah yang untuk mengendalikan biaya kesehatan mendorong dikembangkannnya
sebagai sarana pelayanan rawat jalan.
3. Tingakat
kesadaran kesehatan penduduk yangmakin meningkat, yang tidak lagi membutuhkan
pelayanan untuk mengobati penyakit saja, tetapi juga untuk memelihara atau
meningkatkan kesehatan yang umumnya dapat dilayanai oleh sarana pelayanan rawat
jalan saja.
4. Kemajuan
ilmu teknologi kedokteran yang telah dapat melakukan berbagai tindakan
kedokteran yang dulunya memerlukan pelayanan rawat inap, tetapi pada saat ini
cukup dilayani dengan pelayanan rawat jalan saja.
5. Utilisasi
Rumah Sakit yang makin terbatas, dan karenanya untuk meningkakan pendapatan,
kecuali lebih megembangkan pelayanan rawat jalan yang ada di rumah sakit juga
terpaksa mendirikan berbagai sarana pelayanan rawat jalan di luar Rumah Sakit.
Demikianlah
sesuai dengan perkembangan yang dialami, maka pada saat ini berbagai bentuk
pelayanan rawat jalan banyak diselenggarakan, berbagai bentuk terebut dapat di
bedakan atas dua macam ( Feste, 1989) :
1.
Pelayanan
rawat jalan oleh klinik Rumah Sakit
Bentuk
pertama dari pelayanana rawat jalan adalah yang diselenggarakan oleh klinik
yang ada kaitannya dengan Rumah Sakit. Pada saat ini berbagai jenis pelayanan
rawat jalan banyak diselenggarakan oleh klinik Rumah Sakit, yang secara umum
dapat dibedakan atas empat macam:
a.
Pelayanan gawat darurat yakni untuk
menangani pasien yang membutuhkan pertolongan segera dan mendadak.
b.
Pelayanan rawat jalan paripurna yakni
untuk memberikan pelayanan kesehatan paripurna sesuai dengan kebutuhan.
c.
Pelayanan rujukan yakni yang hanya
melayani pasien-pasien yang dirujuk oleh sarana kesehatan lain. Biasanya untuk
diagnosis atau terapi, sedangkan perawatan selanjutnya tetap ditangani oleh
sarana kesehatan yang merujuk.
d. Pelayanan
bedah jalan yakni yang memberikan pelayanan edah yang dipulangkan pada hari
yang sama.
Dapat
ditambahkan bahwa yang termasuk dalam kategori pelayanana awat jalan bentuk
pertama ini, tidak hanya diselenggarakan di Rumah Sakit saja, tetapi jga yang
diselenggrakan oleh klinik lain di luar Rumah Sakit. Dengan catatan bahwa kliik
lain harus mempunyai hubungan organisatoris dengan Rumah Sakit, dalam arti
merupakan perpanjangan tangan dari Rumah Sakit yang bersangkutan.
2.
Pelayanan
rawat jalan oleh klinik mandiri
bentuk
kedua dari pelayanan rawat jalan adalah yang diselenggarakan oleh klinik yang
mandiri yakni yang tidak ada hubungan organisatoris dengan Rumah Sakit, bentuk
klinik mandiri ini banyak macamnya yang secara umum dapat dibedakan atas dua
macam:
a.
Klinik
mandiri sederhana
Bentuk klinik mandiri
sederhana yang poluler adalah praktek dokter umum dan atau praktek dokter
spesialis secara perseoranagn. Untuk Indonesia ditambah lagi dengan praktek
Bidan.
b.
Klinik
mandiri institusi
Bentuk klinik mandiri institusi
banyak macamnya. Mulai dari praktek bekelompok, poliklinik, PUSKESMAS, Dan di
Amerika Serikat ditambah lagi dengan HMOs dan PPOs.
Menjaga
Mutu Pelayanan Rawat Jalan
Sama
halnya dengan berbagai pelayanan kesehatan lainnya, maka salah satu syarat
pelayanan rawat jalan yang baik adalah pelayanan yang bermutu. Karena itu untuk
dapat menjamin mutu pelayanan rawat jalan tersebut, maka program menjaga mutu
pelayanan rawat jalan perlu pula dilakukan.
Untuk ini diperhatikan bahwa sekalipun prinsip
pokok program menjaga mutu pada
pelayanan rawat jalan tidak banyak berbeda dengan berbagai pelayanan kesehatan
lainnya, namun karena pada pelayanan rawat jalan ditemukan beberapa ciri
khusus, menyebabkan penyelenggaraan program menjaga mutu pada pelayanan rawat
jalan tidaklah semudah yang diperkirakan, ciri-ciri khusus yang dimaksud
adalah:
1.
Sarana, prasarana serta jenis pelayanan
rawat jalan sangat beraneka ragam, sehingga sulit merumuskan tolak ukur yang
bersufat baku.
2.
Tenaga pelaksana bekerja pada srana
pelayanan rawat jalan umumnya terbatas, sehigga di satu pihak tidak dapat
dibentuk suatu perangkat khusus yang diserahkan tanggung jawab penyelengaraa
program menjaga mutu, dan pihak lain, apabila beban kerja terlalu besar, tidak
memiliki cukup waktu untuk menyelengarakan program menjaga mutu.
3.
Hasil pelayanan rawat jalan sering tidak
diketahui. Ini disebabkan karena banyak dari pasien tidak datang lagi ke
klinik.
4.
Beberapa jenis penyakit yang datang ke
sarana pelayanan rawat jalan adalah penyakit yang dapat sembuh sendiri,
sehingga penilaian yang objektif sulit dilakukan.
5.
Beberapa jenis penyakit yang datang ke
sarana pelayanan rawat jalan adalah mungkin penyakit yang telah berat dan
bersifat kronis, sehingga menyulitkan pekerjaan penilaian.
6.
Beberapa jenis penyakit yang datang
berobat datang kesarana pelayanan rawat jalan mungkin jenis penyakit yang
penanggulangannya sebenarnya berada di luar kemampuan yang dimiliki. Keadaan
yang seperti ini juga akan menyulitkan pekerjaan penilaian.
7.
Rekam medis yang dipergunakan pada
pelayanan rawat jalan tidak selengkap rawat inap, sehingga data yang diperlukan
untuk penilaian tidak lengkap
8. Perilaku
pasien yang datang kesarana pelayanan rawat jalansukar dikontrol, dan karenanya
sembuh atau tidaknya suatu penyakit yang dalami tidak sepenuhnya tergantung
dari mutu pelayanan yang diselenggarakan.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusHmm, postingannya sngat brmanfaat, thank u,
BalasHapuskali saya menyebutnya dengan istilah 'Poliklinik Rawat Jalan' boleh gak ya...?
BalasHapusNiice blog ...
BalasHapusJual Rumah Depok
Jual Rumah Jakarta
Kredit Rumah Murah
Perumahan di Bogor
terima kasih untuk infonya . .
BalasHapusada info terbaru gan . .
perumahan baru tangerang
perumahan baru bogor
Perumahan baru
perumahan dijakarta pusat
penyakit2 ap sj yg bs rawat jalan, contohnya dong! nuwun....
BalasHapusMisal pengangkatan katarak
Hapussumbernya mana?
BalasHapusAmbulatory dan Outpatient itu sama atau beda ?
BalasHapus