Public Relation yang biasa ditulis
dengan singkat PR juga lazim disebut Purel atau hubungan Masyarakat, masih
merupakan bidang baru terutama di indonesia. Perkembangan
public relation mempunyai hubungan yang erat sekali dengan kemajuan-kemajuan
dalam masyarakat di berbagai bidang. Kemajuan yang sekaligus merupakan juga
kekuatan-kekuatan dalam masyarakat, memisahkan manusia ke dalam berbagai
kelompok atau golongan, yang masing-masing mempunyai tujuan sendiri dan
berusaha untuk mencapai tujuan itu dengan sebaik-baiknya. Atas dasar
kepentingan itu, maka baik golongan yang bergerak dalam bidang industr, maupun
teknik, politik, ekonomi, sosial dan kebudayaan membutuhkan adanya kerja sama
demi kepentingan bersama.
Dari para
ahli sejarah, ada sebagian yang menyatakan bahwa public relations yang
terorgansir walaupun secara sederhana sekali timbul pada zaman Gilda di Eropa.
Pernyataan ini dikemukakan atas dasar, bahwa pada waktu itu di Eropa terdapat
perkumpulan-perkumpulan dagang dalam bidang sejenis. Mereka masing-masing
berusaha meningkatkan produksinya dan memperluas pasarannya kepada public
relation tentang kualitasnya, kemanfaatannya, dan sebagainya.
Kegiatan
–kegiatan yang telah dilakukan oleh para anggota Gilada tadi, tidak saja menimbulkan
pendapat bahwa public relations yang terorgansir dimulai pada zaman mereka,
tapi juga timbul anggapan dari berbagai kalangan, bahwa propaganda dagang
dimulai oleh para anggota Gilda juga.
Pada abad ke-17-18 d Eropa ada
anggapan bahwa sesuatu perusahaan tidak dapat dianggap berbuat salah selama
perusahaan itu dapat turut menjamin kesejahteraan bangsa dan menambah kekayaan
raja prbadi.
Atas dasar kecemasan itulah timbul
pemikiran-pemikiran untuk memperbaiki keadaan, mengadakan hubungan kembali
dengan buruh dan usaha untuk menciptakan kerja sama dengan mereka, sehingga
akan timbul pandangan publik yang positif terhadap kegiatan-kegiatan yang
mereka lakukan, yang sudah tentu akan menguntungkan perusahaan-perusahaan itu.
Dengan
demikian di dalam perencanaan dan pemikiran-pemikiran perusahaan itu
terwujudlah suatu badan yang bergerak dalam bidang komunkasi, yang disebut
public relations, yang merupakan suatu bagian yang terorgansir seperti yang di
praktekan sekarang.
A. PENGERTIAN PUBLIC RELATION
Istilah “Public Relations” lahir di Amerika Serikat.
Thomas Jefferson telah menggunakan istlah ini dalam pesannya yang disampakan
pada kongres ke-10 dalam tahun 1807. Tapi apa yang dimaksud oleh Thomas
Jefferson pada waktu itu dengan istlah “Public Relations” adalah dihubungkan
dengan “foreign relations” dari Amerika Serikat.
Seorang ahli dalam bidang public relations, Edward L.
Bernays, ketika ia berkunjung ke London pada akhir tahun 1966, telah
mengemukakan pada suatu wawancara, bahwa ia berhak untuk mendapat julukan “the
father of publc relations” dan ia dapat mengklaim hak ini, karena ia telah
berjasa mempopulerkan istlah itu pada bukunya Crystalizing Public Opinion,
yang dterbitkan pada tahun 1923.
Tetapi
sebagian orang menganggap, bahwa penemu public relations modern adalah ivy Lee,
karena pada tahun 1921 ia sudah mulai dengan secara regular menerbitkan sebuah
buletin yang berjudul Public Relations di New York. Sebelumnya nama ivy Lee
sudah terkenal juga dalam kalangan luas, karena jasa-jasanya yang dberikan pada
suatu perusahaan Kereta Api, yaitu Pennsylvania Railroad. Dalam perusahaan itu
ia menjabat sebagai “Excutive Assistant to The Presdent” dan ini
merupakan, pengangkatan yang pertama kali didunia bagi seorang Kepala Public
relations pada tingkat policy making. Dengan masuknya ivy Lee ke Pennsylvania
Railroad, perusahaan itu mendapat sukses yang besar sekali.
Seperti
telah dikemukan, bahwa Public Relations dapat dikatakan sebagai
“two-way-communication”. Yang dimaksud dengan communication menurut William Albig
dalam bukunya “Public Opinion” adalah proses pengoperan lambang-lambang yang
berarti diantara individu-individu.
Dengan adanya reaksi publik, maka seluruh proses
komunikasi akan terjadi didalam Public Relations. Komunikasi selanjutnya akan
meliputi response sebagai message yang disampaikan komunikan tadi kepada
si pengirim message (komunkator).
Berikut
beberapa pengertian Public Relation:
- Menurut J.C. Seidel, Public Relations Director, Division of Housing, State of New York.
Public Relation adalah proses yang
kontinu dari usaha-usaha management untuk memperoleh keuntungan dan pengertian
dari para pelanggannya, pegawainya dan publik umumnya.
- W. Emerson Reck, Public Relation Director, Colgate Unversity
Public Relations adalah kelanjutan
dari proses penetapan kebijaksanaan, penentuan pelayanan-pelayangan dan sikap
yang disesuaikan dengan kepentingan orang-orang atau golongan agar orang atau
lembaga itu memperoleh kepercayaan dan goodwill dari mereka.
- Howard Bonham, Vice Chairman American National Red Cross
Public Relation adalah suatu seni
untuk menciptakan pengertian publik yang lebih baik, yang dapat memperdalam
kepercayaan publik terhadap seseorang atau suatu organisasi.
Berdasarkan
definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Public Relations adalah suatu kegiatan
untuk menanamkan dan memperoleh pengertian, keuntungan, kepercayaan,
penghargaan pada dan dari publik suatu badan khususnya dan masyarakat pada
umumnya.
B. TUJUAN dan FUNGSI PUBLIC RELATION
Tujuan public relation adalah
”membentuk goodwill, toleransi (tolerance), saling kerjasama (mutual
understanding) dan saling menghargai (mutual appreciation) serta
memperoleh opini public yang favorable, image yang tepat berdasarkan
prinsip-prinsip hubungan yang haronis baik hubungan kedalam (internal
relations) maupun hubungan keluar (external relations)” (Ruslan,
1999:31)
Bonar (1987:21)
merumuskan tujuan PR adalah :
a) Public understanding (pengertian
publik)
b) Public confidence ( kepercayaan
publik)
c) Public support (dukungan
publik)
d) Public cooperation (kerjasama
publik)
Pada umumnya kesan yang jelek datang dari ketidak-pedulian,
prasangka buruk, sikap melawan, dan apatis. Seorang petugas humas harus mampu
untuk mengubah hal-hal ini menjadi pengetahuan dan pengertian, penerimaan dan
ketertarikan.
Bagian penting
dari pekerjaan petugas Humas atau public relation dalam suatu organisasi adalah
:
· Membuat kesan (image)
· Pengetahuan dan pengertian
· Menciptakan ketertarikan
· Penerimaan
Humas adalah
kegiatan komunikasi dalam organisasi yang berlangsung dua arah dan timbal
balik. Posisi Humas merupakan penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh
suatu manajemen organisasi. Sasaranhumas adalah publik internal dan eksternal,
dimana secara operasional humas bertugas membina hubungan harmonis antara
organisasi dengan publiknya dan mencegah timbulnya rintangan psikologis yang
mungkin terjadi diantara keduanya.
“Public
relations bukan hanya seorang juru siar,” ujar Siska. Berikut Siska memaparkan
beberapa job description PR yang disebutnya sebagai “nature of work“.
1.
Reputasi, keberuntungan, bahkan eksistensi lanjutan
dari sebuah perusahaan, dapat bergantung dari keberhasilan PR menafsirkan
target publik untuk mendukung tujuan dan kebijakan dari perusahaan yang
bersangkutan. Seorang PR specialiast menyajikan hal tersebut sebagaimana halnya
seorang penasihat dalam bidang bisnis, asosiasi non-profit, universitas, rumah
sakit dan organisasi lain. Selain itu, mereka juga membangun dan memelihara
hubungan positif dengan publik.
2.
Seorang PR mengurus fungsi-fungsi organisasi, seperti
menghadapi media, komunitas dan konsumen. Dalam hubungannya dengan pemerintah,
mereka mengurus kampanye politik, representasi para interest-group, sebagai
conflict-mediation, atau mengurus hubungan antara perusahaan tempat mereka
bekerja dengan para investor. Seorang PR tidak hanya berfungsi untuk
“mengatakan sejarah organisasi”, tapi mereka juga dituntut untuk mengerti
tingkah-laku dan memperhatikan konsumen, karyawan dan kelompok lain yang juga
merupakan bagian dari deskripsi kerjanya. Untuk meningkatkan komunikasi,
seorang PR juga membangun dan memelihara hubungan yang koperatif dengan
wakil-wakil komunitas, konsumen, karyawan dan public interest group, juga
dengan perwalian dari media cetak dan broadcast.
3.
Seorang PR menyampaikan informasi pada publik, interest
group, pemegang saham, mengenai kebijakan, aktivitas dan prestasi dari sebuah
organisasi. Tugas tersebut juga berhubungan dengan mengupayakan pihak manajemen
untuk supaya tetap sadar terhadap tingkah laku publik dan menaruh perhatian
terhadap grup-grup dan organisasi, dengan siapa mereka biasa berhubungan.
4.
Seorang PR menyiapkan pers rilis dan menghubungi
orang-orang di media, yang sekiranya dapat menerbitkan atau menyiarkan material
mereka. Banyak laporan khusus di radio atau televisi, berita di koran dan
artikel di majalah, bermula dari meja seorang PR.
5.
Seorang PR juga mengatur dan mengumpulkan
program-program untuk memelihara dan mempertahankan kontak antara perwalian
organisasi dan publik. Mereka mengatur speaking engagement, pidato untuk
kepentingan sebuah perusahaan, membuat film, slide, atau presentasi visual lain
dalam meeting dan merencanakan konvensi. Sebagai tambahan, mereka juga
bertanggung jawab menyiapkan annual reports dan menulis proposal untuk
proyek-proyek yang beragam.
6.
Dalam pemerintahan, seorang PR–yang kemungkinan akan
disebut sebagai “sekretaris pers”, “information officer”, “public affair
specialist” atau “communications specialist”, bertugas menginformasikan pada
publik mengenai aktivitas yang dilakukan agen-agen pemerintah dan
pegawai-pegawai resminya.
7.
PR yang berurusan dengan publisitas untuk individual,
atau mereka yang menangani public relations untuk organisasi kecil, kemungkinan
akan berurusan dengan semua aspek pekerjaan. Mereka akan menghubungi
orang-orang, merencanakan dan melakukan penelitian dan menyiapkan material
untuk distribusi. Mereka juga mengurusi pekerjaan advertising atau sales
promotion untuk mendukung kegiatan marketing.
Fungsi Humas
menurut Cultip dan Center
serta canfield dirumuskan sebagai berikut:
1)
Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan
organisasi;
2)
Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan
public, baik public ekstern maupun intern;
3)
Menciptakan komunikasi dua arah timbale balik dengan
menyebarkan informasi dan organisasi kepada public dan menyalurkan opini public
kepada organisasi;
4)
Melayani public dan menasihati pimpinan organisasi demi
kepentingan umum.
C. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PUBLIC RELATION
Humas kependekan dari hubungan masyarakat. Hal ini seringkali
disederhanakan sebagai sebuah terjemahan dari istilah Public Relations (PR).
Sebagai ilmu pengetahuan, PR masih relatif baru bagi masyarakat Indonesia. PR
sendiri merupakan gabungan berbagai imu dan termasuk dalam jajaran ilmu-ilmu
sosial seperti halnya ilmu politik, ekonomi, sejarah, psikologi, sosiologi,
komunikasi dan lain-lain.
Dalam kurun waktu 100 tahun terakhir ini PR mengalami perkembangan
yang sangat cepat. Namun perkembangan PR dalam setiap negara itu tak sama baik
bentuk maupun kualitasnya.Proses perkembangan PR lebih banyak ditentukan oleh
situasi masyarakat yang kompleks.
merupakan pendekatan yang sangat strategis dengan menggunakan
konsep-konsep komunikasi (Kasali, 2005:1). Di masa mendatang PR diperkiraan
akan mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Pemerintah AS mempekerjakan 9000
karyawan di bidang komunikasi yang ditempatkan di United States Information
Agency.
1. Perkembangan Public Relation di Dunia
Dalam sejarahnya istilah Public Relations sebagai sebuah
teknik menguat dengan adanya aktivitas yang dilakukan oleh pelopor Ivy
Ledbetter Lee yang tahun 1906 berhasil menanggulangi kelumpuhan industri batu
bara di Amerika Serikat dengan sukes. Atas upayanya ini ia diangkat menjadi The
Father of Public Relations.
Perkembangan PR sebenarnya bisa dikaitkan dengan keberadaan manusia.
Unsur-unsur memberi informasi kepada masyarakat, membujuk masyarakat, dan
mengintegrasikan masyarakat, adalah landasan bagi masyarakat.
Tujuan, teknik, alat dan standar etika berubah-ubah sesuai dengan
berlalunya waktu. Misalnya pada masa suku primitif mereka menggunakan kekuatan,
intimidasi atau persuasi ntuk memelihara pengawasan terhadap pengikutnya. Atau
menggunakan hal-hal yang bersifat magis, totem (benda-benda keramat), taboo
(hal-hal bersifat tabu), dan kekuatan supranatural.
Penemuan tulisan akan membuat metode persuasi berubah. Opini publik
mulai berperan. Ketika era Mesir Kuno, ulama merupakan pembentuk opini dan
pengguna persuasi. Pada saat Yunani kuno mulai dikembangkan Olympiade untuk
bertukar pendapat dan meningkatkan hubungan dengan rakyat. Evaluasi mengenai
pendapat atau opini publik merupakan perkembangan terakhir dalam sejarah
kemanusiaan.
Dasar-dasar fungsi humas ditemukan dalam revolusi Amerika. Ketika
ada gerakan yang direncanakan dan dilaksanakan. Pada dasarnya, masing-masing
periode perkembangan memiliki perbedaaan dalam startegi mempengaruhi publik,
menciptakan opini publik demi perkembangan organisasinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar